Rabu, 28 April 2010

Kerja Ikhlas

IKHLAS TAK BERHARAP DIPUJI
Mengharap balasan dari Allah, tentunya hati harus dibersihkan dari pengharapan kepada sesama. Diriwayat kan dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya yang paling kutakuti atas kamu adalah syirik kecil”. Sahabat bertanya, “Apa syirik kecil itu y a Rasulullloh?” beliau menjawab,” Itulah Riya. Dihari kiamat nananti Allah akan berkata kepada nereka: Pergilah kamu kepada orang orang yang menyebabkan kamu beramal ingin dipujinya. Mintalah balasan padannya!”
Banyak di antara kita bekerja hanya karena atasan, Atasan melihat, kita giat. Atasan cuti, kita bekerja sekehendak hati. Sebagai ilustrasi, ingat iklan obat batuk di televisi. Seorang sekretaris begitu senang saat diberitahu atasannya tidak bisa masuk kerja karena sakit batuk. Tapi betapa kagetnya dia ketika tiba-tiba bosnya dating. Begitupula dalam beramal ibadah, seringkali tampak sungguh-sungguh bila di tengah-tengah orang banyak, sebaliknya, beribadah asal-asalan bila sedang sendirian.
Alangkah lelah bila bekerja hanya karena ingin dipuji orang, alangkah lelah bila beramal hanya mengharap penghargaan orang. Sayyidina Ali r.a. mengatakan, tanda tanda orang yang tidak ihlas ada empat macam yakni malas bila tidak ada yang melihat, giat bila diprhatikan orang, bertambah amal bila dipuji, dan mengurangi amal jika dicela.
Dalam menuju perjalanan menuju Ilahi, bila tidak dibarengi kesadaran yang tinggi untuk selalu dalam niat suci beribadah karena Allah semata, niscaya amal kita sia- sia. Apalagi dibarengi dengan menyakiti orang lain itu laksana debu di bebatuan tertiup anging maka hilang sirnalah semuannya. Berharap pahala yang datang dosa. Naudzubillahi mindalika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar